Warfarin adalah obat antikoagulan yang digunakan untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah atau trombosis. Trombosis adalah suatu keadaan terjadinya penggumpalan darah yang tidak normal di dalam pembuluh darah sehingga mengganggu sirkulasi darah di dalam tubuh manusia.
Penggumpalan darah yang normal adalah suatu mekanisme tubuh bila terjadi kerusakan pembuluh darah. Mekanisme ini dinamakan hemostasis bertujuan mencegah terjadinya kehilangan darah yang berkelanjutan. Namun pada suatu keadaan patologis, terjadi penggumpalan darah yang berlebihan yang mengakibatkan terjadinya sirkulasi tubuh yang baik.
Trombosis secara garis besar dapat dibagi 2, yaitu trombosis yang terjadi di pembuluh darah arteri dan trombosis yang terjadi di pembuluh darah balik/vena. Trombosis di arteri biasanya terjadi akibat ruptur ateroma sehingga dinamakan juga aterotrombosis. Penyakit yang diakibatkan oleh trombosis di arteri adalah stroke dan serangan jantung (myocardial infarction). Sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh trombosis di vena adalah deep vein thrombosis (DVT), portal vein thrombosis, renal vein thrombosis, jugular vein thrombosis, Budd-Chiari Syndrome,Paget-Schroetter disease, cerebral venous sinus thrombosis.
Warfarin merupakan nama generik; di pasaran terdapat sejumlah pabrik farmasi yang mengeluarkan produk ini dengan berbagai nama, seperti Simarc, Coumadin, dan lain-lain. Terdapat beberapa dosis warfarin yang tersedia yakni warfarin 1mg, 2mg, 3mg, 4 mg.
Bila Anda mendapatkan pengobatan warfarin dari dokter, maka akan dilakukan tes serial untuk mengetahui apakah kadar warfarin di dalam darah telah mencapai suatu dosis terapeutik. Salah satu efek samping warfarin yang perlu diwaspadai adalah perdarahan di dalam tubuh. Untuk itu biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk memeriksa urine rutin. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perdarahan ringan pada sistem saluran kemih. Bila hal ini terjadi, dokter mungkin akan menurunkan dosis warfarin yang Anda terima atau memantau keadaan Anda secara ketat.
Waspadalah bila mengkonsumsi obat warfarin dengan obat lain yang memiliki tujuan yang sama, seperti aspilet. Penggabungan kedua obat ini akan meningkatkan risiko terjadinya perdarahan yang tidak diharapkan. Warfarin tidak bekerja cepat, obat ini bekerja dalam beberapa hari, oleh karena itu dibutuhkan obat antikoagulan yang bekerja cepat seperti heparin untuk mengatasi serangan akut trombosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar